Penikmat Youtube, kukira pasti mengenal podcast Deddy Corbuzier. Selain memiliki belasan juta pengikut, podcast tersebut juga membahas segala macam isu-isu kekinian plus memiliki kemampuan menghadirkan narasumber yang tergolong A1. Silakan lihat deretan tokoh yang hadir di chanel itu.
Ada ujar-ujar, kalau mau klarifikasi masalah di Indonesia, silakan tonton Podcast Deddy Corbuzier yang kadung "dianggap" sebagai sarana untuk klarifikasi. Mungkin bagi Deddy, ini adalah bentuk dari rasa tanggung jawab. Sehingga mengundang pemilik akun Dewa Kipas yang didampingi sang anak untuk melakukan klarifikasi.
Kelima. Rasa Tanggung Jawab Irene Kharisma Sukandar.
Sebagai praktisi sekaligus Grand Master Wanita pertama milik Indonesia. Pemilik akun Chess "Ikhasu" ini, tentu saja merasa bertanggung jawab menjaga marwah dunia catur Indonesia yang digelutinya sejak masih anak-anak.
Irene kemudian menulis dan menerbitkan surat terbuka yang ditujukan untuk Kemenpora, KOI, Percasi dan juga untuk Deddy Corbuzier. Sekali lagi, Podcast Deddy memberikan ruang untuk Irene memberikan uneg-uneg, di kesempatan yang sama juga menghadirkan Gotham Chess. Luar biasa, kan?
Namun, khas Indonesia. Terkadang berniat untuk menyelesaikan masalah, malah terjebak dalam kondisi memecahkan masalah. Sehingga masalahnya menjadi bertambah. Hasil dari klarifikasi di Podcast Deddy Corbuzier itu, tak hanya berisi penjelasan pihak yang terlibat. Namun juga tantangan dwi tarung!
Lucunya, dwi tarung itu bukan antara Dewa Kipas dan Gotham Chess yang disinyalir sebagai pemicu kasus viral, juga sebagai langkah paling logis untuk membuktikan sekaligus pembelaan diri jika benar-benar tidak melakukan kecurangan. Tetapi antara Dewa Kipas vis a vis dengan WGM Irene Kharisma Sukandar!
Pemilik akun Gotham Chess dengan halus menolak dwi tarung. Alasan prinsipnya, selain akun Dewa Kipas sudah ditutup, pertarungan itu juga tak akan menghasilkan apapun. Dan menjelaskan bahwa penutupan akun itu, bukan sebab dari dirinya.
Sebaliknya, bagi Pemilik Akun Dewa Kipas, dwi tarung menjadi ajang membela kehormatan diri. Kemenangan pada dwi tarung sebagai pembuktian, walau tak ada jaminan akun Dewa Kipas bisa kembali dibuka. Kekalahan pun akan menjadi sebuah kewajaran, karena berhadapan dengan pecatur profesional Indonesia.
Bagi Irene Kharisma Sukandar, Dwi tarung itu menjadi bak simalakama. Jika menang akan dimaklumi, karena sosoknya sebagai atlet nasional Indonesia. Jika kalah, akan tersudutkan, karena terlibat sebagai "orang ketiga". Akhirnya, beban lebih besar ada di pundak Irene. Tak ada pilihan selain kemenangan.