Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Jembatan, Tulisan dan Satu Pertanyaan "Can I Change Their Life?"

19 Februari 2021   18:36 Diperbarui: 20 Februari 2021   07:57 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak selesai di situ. Bang Iwan diam-diam "beraksi". Ternyata, "mencicipkan" uang hadiah itu kepada Pedagang mi pangsit, beberapa Pengendara Ojek yang ada di pangkalan, termasuk Makwo Ita yang menceritakan aktivitas itu kepadaku.

Bang Iwan dan tampal ban Api (Dokumentasi pribadi zaldychan
Bang Iwan dan tampal ban Api (Dokumentasi pribadi zaldychan
Sambil mengirim bukti foto. Aku ceritakan yang terjadi pada Mbak Widz. Lagi, pesanku dibalas lama. Aku berfikir positif saja. Pasti pesanku susah payah meyeberangi samudera atlantik hingga mendarat di Florida milik Paman Sam itu. Lagi, huruf-huruf kusut kutemui.

"Sorry Jack. I Tried to compose myself in toilet!"

Aku belum tahu banyak tradisi di Amerika. Aku hanya diberitahu, Mbak Widz menangis, karena uang hadiah itu tidak Bang Iwan nikmati sendiri, namun juga mau berbagi. Dan aku jadi tahu, di Amerika kalau mau menangis mesti ngumpet ke toilet! 

Aku tentu saja gak ikutan nangis. Berlagak bak filosof kesasar, aku menulis lagi.

"Hematku, kalau Mbak bergerak atas nama cinta. Maka cinta mampu memberikan kado terindah. Tanpa disangka dan tanpa diminta."

"Hadeuh! Jangan bikin aku ke toilet lagi!"

Begitulah! Aku tak akan melanjutkan kisah ini lagi. Khawatir, semua orang di Amerika akan ke toilet, gegara Mbak Widz! Hiks...

Sosok Bang Iwan sang penakluk kebocoran dan Pengendali Angin (Dokumentasi pribadi zaldychan
Sosok Bang Iwan sang penakluk kebocoran dan Pengendali Angin (Dokumentasi pribadi zaldychan
Curup, 19.02.2021

Zaldychan

[ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun