Pada kata. Aku kembali mengeja satu tanda.
Baru dua minggu lalu, aku kehilangan seorang sahabat peracik kata. Kemarin, kembali harus kurasakan. Usai membaca kabar terakhir seseorang penyair. Bukan kematian, tapi kepergian.
"Maka, biarkan ribuan tanda koma mengejar torehan penyair. Berlarian mengeja satu tanda sebagai peristirahatan terakhir. Titik."
Untuknya, maukah kau berucap sebagai kepergian?
Ia pergi, tanpa kata. Dan kembali, padaNya.
Curup, 06.02.2021
zaldychan
Tuk Abdul Azis: Tenanglah bersamaNya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H