"Do'akan Mang. Aku pergi dulu, ya? Koran pagi tadi baru separuh diantar. Assalamu'alaikum."
Azki berdiri. Berbalik menuju kios. Mang Amin menatap punggung Azki. Wajahnya cerah. SMA Bakti Satu?
"Hei! SMA Bakti Satu itu jauh, kan?" Suara Mang Amin tertahan. Azki kembali membalikkan badan.
"Lumayan, Mang. Limabelas kilo, kalau dari sini."
"Angkot mahal, kan? Apalagi kalau naik ojek."
"Kan ada sepeda? Sudah dulu Mang. Nanti aku dimarahi Bang Dedi."
Sahut Azki cepat sambil tersenyum, kembali pamit.
"Oh! Hati-hati!" Mang Amin berpesan.
Azki sudah menyeberangi. Kios agak lengang. Ilham anak asuh Dedi, sibuk menyusun tumpukan koran yang tak terjual. Biasanya diloakkan.
Azki segera meraih ransel besarnya. Dedi memandang Azki.
"Bagaimana sekolahmu?"