Gerakan perubahan, terkadang muncul berupa ide gila dari perencanaan yang terukur dan jauh dari kegilaan.
Terus, ada juga gerakan perubahan sosial yang dipicu oleh tragedi dan tragis! Salah satunya adalah kematian Benigno Aquino yang memicu perubahan di Filipina dari genggaman Ferdinand Marcos. Kukira, banyak contoh lagi, tah?
Gerakan perubahan sosial pada level apa pun, acapkali menagih "korban". Entah harta, jiwa atau rasa.
Jadi, butuh keterampilan dan kejelian para penggerak perubahan, untuk mereduksi jatuhnya korban. Interaksi Sosial berupa jalinan komunikasi dan rajutan sosialisasi, kukira bisa menjadi kata kunci.
"Iringi keinginan dengan pengetahuan!"
Kalimat itu, sebagai pesan dari guruku, Lebih dari dua dasawarsa berlalu. Adalah kebohongan, jika menjalani hidup tanpa keinginan. Dan adalah kebodohan, jika keinginan dibangun dengan ketidaktahuan.
Kali ini, ceritaku. Karena halaman rumah orangtuaku tergerus untuk pelebaran jalan. Hobi bertanam Amak (ibuku), berpindah ke beranda di lantai dua. Dua tahun lalu, aku mulai tertarik dengan hidroponik.
Nyaris satu bulan berselancar di youtube. Itu dilakukan hampir setiap hari. Begitulah! Kau mempraktikkan pesan itu, jika keinginan idealnya diiringi pengetahuan. Walau sedikit. Sisanya bertambah sambil jalan. Aku mulai menyiapkan peralatan yang ada di sekitar.
Adakah hasil? Bermodal dasar styrofoam box anggur, kain flanel dan gelas plastik bekas minuman. Maka beranda rumah Amak, terpasang lahan hidroponik ukuran 2x1 meter. Kapasitas produksi puluhan kilo kangkung hidroponik. Adakah kendala? Ada! Konsistensi.
Aku juga menggunakan media tanah untuk menanam Strawberry, Bawang Daun, Pakchoy serta Saledri di bekas kemasan Popmie. Wadah itu, kudapatkan dari lokasi wisata pemandian Suban Air Panas Curup milik temanku. Konsepku, tetap konsisten pada pola daur ulang. Dan, tentu saja gratis. Hihi..