Kedua. Keterampilan Berbicara.
Secara sederhana, berbicara itu, adalah upaya mengaktualisasikan gagasan dan pikiran di kepala melalui lisan. Semakin terampil seseorang berbicara, semakin mudah menjelaskan ide, dan semakin gampang pendengar mengerti pesan yang disampaikan.
Acapkali, anak menghindar saat diminta menjadi pembawa acara saat upacara atau diminta berbicara di depan kelas. Terkadang sulit menuntut anak berani tampil dengan keinginan sendiri untuk membaca puisi. Apalagi pidato, ceramah dan mendongeng?
Malu, tidak mampu atau tidak berani. Adalah tiga alasan alasan populis. Jadi, seberapa jauh, upaya guru dan orangtua untuk menghapus alasan tersebut?
Ketiga. Keterampilan Menyimak.
Secara berkelakar aku pernah menuliskan. Orang Indonesia gemar bicara daripada mendengarkan. Alasanku? Silakah hitung lembaga pendidikan dengan titik konsentrasi komunikasi. Adakah lembaga yang khusus mempelajari cara-cara mendengarkan?
Sebab, mendengarkan adalah tahapan dari menyimak. Silakan panggil satu anak ke depan kelas. Berbicara atau membaca puisi selama tiga menit. Apatah warga kelas akan diam dan mendengarkan? Tak hanya di kelas, wong anggota dewan juga rebutan bicara, tah?
Jika semua fokus pada bicara, siapa yang akan mendengar? Gawatnya, jika bicara tak mau, menyimak juga tak mau tahu. Apa yang bisa diharapkan dalam menulis?
Di masa kini, belajar menulis sudah tak harus berhadapan dengan guru bahasa di kelas. Ada banyak praktisi kepenulisan serta kelas-kelas online yang menawarkan materi belajar menulis.
Aku yakin. Tak ada batasan usia untuk belajar menulis. Hanya butuh energi cadangan untuk betah mengulang dan membilas ingatan pelajaran bahasa dan sastra semasa sekolah dulu.
Bisakah belajar mandiri? Kupastikan bisa! Aku pribadi melakukan itu sejak dua tahun lalu, di rumah bersama Kompasiana. Berkali, banyak nama kusebut dalam tulisan. Tak terhitung para Senior Kompasianers yang kutanyai tentang menulis. Melalui grup, media sosial atau saluran pribadi.
Akupun diberitahu. Menulis itu butuh proses. Pesan tetua, tak pernah ada rumus instan dalam hal menulis. Ada yang sepakat?
Curup, 05.11.2020
Zaldychan
[Ditulis untuk Kompasiana]