"Yang paling kutakuti adalah kesendirian, Mas!"
Kembali, sepi merajah kamar tidur. Kurasakan basah di bahuku. Dan tak perlu kutanyakan sebab. Beningmu setia menemani kalimat itu.
Berulang kali kau ucapkan. Hingga memasuki tahun ketiga pernikahan. Aku lebih memilih diam sebagai jawaban. Namun kau tahu, aku tak akan membiarkanmu dalam kesendirian.
"Minum ini dulu, ya?"
Aku terlatih menekan rasaku, sejak pertama kali mengenalmu.
***
Pagi itu. Hari pertama kau dan aku bertemu. Di ruang kepala sekolah. Bu Asri memintamu ikut mengajar. Dan aku ditugaskan oleh kepala sekolah itu untuk membantumu. Sebagai guru honor, permintaan kepala sekolah adalah perintah bagiku.
Dua hari sebelumnya, Bu Asri sudah bercerita, akan ada guru baru. Sesudah pertemuan itu, aku merasa jika beliau sangat mengenal sosok baru itu. Tapi aku tak menduga, jika secantikmu. Â
"Dia baru selesai kuliah. Aku titipkan padamu, ya?"
"Siap, Bu!"
"Kalian mirip! Semoga berjodoh!"