Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mungkin Besok Cerpen Itu Aku Selesaikan

10 Oktober 2020   20:25 Diperbarui: 11 Oktober 2020   10:52 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lelaki dan ponsel (Illustrated by pixabay.com)

Debur ombak sibuk bercengkrama dengan angin. Menunggu pertukaran peran. Dari angin laut, menjadi angin darat. Di kejauhan, titik-titik lampu perahu nelayan terlihat samar.

"Coba cek lagi titik aksi!"

"Kantor Gubernur, Kantor DPRD, Stasiun TVRI dan RRI, kan?"

"Terminal?"

"Lah? Kenapa..."

"Teman-teman itu naik bus, kan?"

Wajah Agil terkejut. Kemudian anggukkan kepala tanda mengerti. Kembali kulihat wajah-wajah saling bertukar pandang, tetap tanpa suara.

"Sekarang bentuk dua tim."

"Maksudnya?"

"Cegat bus dari Solok di Indarung, dekat Pabrik Semen Padang. Arahkan ke Unand! Yang dari Bukittinggi dan Batusangkar tunggu di dekat Bandara Tabing. Ajak berhenti di UNP. Aparat tak berani masuk kampus!"

Dari kejauhan. Sayup terdengar azan subuh. Empat orang yang sudah ajukan diri. Bersiap untuk berangkat menuju dua titik. Pabrik Semen Padang dan Bandara Tabing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun