Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Perapian Asa

7 Oktober 2020   15:22 Diperbarui: 7 Oktober 2020   15:23 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cahaya Lilin (sumber gambar: pixabay.com)

Tak perlu menyalahkan air mata, salahkan ingatanmu yang tak pernah mau melupakan masa lalu.

Air mata bukan wujud kekalahan. Ia diciptakan untuk menerjemahkan rasa yang tak mampu diwakilkan oleh kamus kata-kata. Terkadang, air mata adalah tembok perlindungan paling kokoh dari ledakan kenangan yang tak mampu dijinakkan.

Namun, adakalanya. Air mata menjadi titik jeda peristirahatan rasa. Hingga kau mampu kembali memandu pulang serpihan asa yang terserak, dan menambatkannya di pelabuhan akhir cinta.

Menangislah, bila harus! Akupun akan menjauh darimu.

Nanti, kau akan mengerti. Akulah pelabuhan yang kaucari. Tanpa janji.

Curup, 07.10.2020

Zaldychan

[Ditulis untuk Kompasiana dan Kompasianers]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun