Seorang penulis top, aku lupa namanya, pernah menuliskan. Ada 6 Langkah Rahasia menulis, yaitu;Â tulis, tulis, tulis, tulis, tulis dan tulis.
Kedua. Puisi Itu Banyak Aturan!
Tak hanya tentang penggunaan bermacam imbuhan pada kata yang acapkali bikin repot. Tapi juga penguasaan beragam majas, rima dan bunyi. Atau tuntutan mesti memiliki kekayaan kosa kata.
Belum lagi, jika berpijak pada beragam kaidah penulisan puisi yang dimuat dalam buku orang-orang akademis bahasa. Bisa jadi, karena banyak aturan itu dan enggan melanggar. Mereka sangat jarang bahkan tak pernah menulis puisi. Karena pasti susah menjadi kamus, tah?
Ketiga. Puisi itu harus memiliki Makna.
Sesuatu yang aneh, jika ada puisi tanpa makna, kan? Sehingga saat menulis, banyak yang "terjebak" memikirkan apa saja, kira-kira makna yang tersurat dan tersirat dari puisinya.
Pertanyaannya, makna itu hadir sebelum menulis, pada saat menulis atau sesudah menulis? Hematku, makna selalu hadir diakhir proses penulisan puisi.
Sila tanya pada penulis-penulis besar. Jejangan mereka tertawa, mendengarkan makna dari pembaca tulisannya. Bisa jadi, pesan awalnya lain, tapi diterjemahkan pembaca dengan makna berbeda. Ya monggo, tah?
Akhirnya? Tiga poin itu, menjadi pedal rem pakem bagi seseorang untuk berhenti, ketika mencoba menulis puisi.
Jadi harus bagaimana, biar bisa berpuisi?