Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepotong Cerita Malam Idul Adha di Era Corona

30 Juli 2020   23:56 Diperbarui: 30 Juli 2020   23:45 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pukul 10. Malam Idul Adha. Lapangan Setia Negara Curup.

Suara takbir, tahlil dan tahmid sudah sejak tadi bersembunyi di menara masjid-masjid. Suara kendaraan lalu lalang di lapangan berdebu, bercampur iringan pemusik jalanan yang menghibur tetamu.

img-20200730-222827-5f22f8bc097f363cf4054b24.jpg
img-20200730-222827-5f22f8bc097f363cf4054b24.jpg
Meja-meja dinaungi tenda-tenda kecil, meneduhi sinar rembulan dan cahaya lampu. Melindungi gelas berkopi, aneka jus dan obrolan rahasia-rahasia besar korona dan Idul Adha.

Anak-anak mengendarai AVP sepuluh ribu. Ibu-ibu bertukar cerita tentang resah dan bumbu untuk racikan menu baru. Anak-anak muda mengusap asap putih, memenuhi langit malam yang menggantikan keriuhan siang hari.

img-20200730-223117-5f22f8f8097f3639c9217c52.jpg
img-20200730-223117-5f22f8f8097f3639c9217c52.jpg
Penjual, pembeli dan pengunjung masih enggan mengucapkan perpisahan. Merasa sungkan menyaksikan "peralihan kekuasaan" atas lapangan untuk persiapan. Sholat ied adha pertama. Di masa korona.

Malam adalah tempat menyembunyikan kelelahan. Malam adalah ruang menitipkan keresahan. Dan malam adalah satu-satunya alasan untuk melupakan laju waktu yang bergerak sejak pagi.

Keyakinan menjamin kebebasan, menyakini kebebasan adalah kemerdekaan. 

Keyakinan adalah kehormatan, menyakini kehormatan sebagai penghargaan. 

Keyakinan adalah pengorbanan, menyakini pengorbanan sebagai wujud pengabdian.

img-20200730-223917-5f22f7d4d541df52f5049a12.jpg
img-20200730-223917-5f22f7d4d541df52f5049a12.jpg
Pukul 11. Malam Idul Adha. Lapangan Setia Negara Curup.

"Bang, sudah jam 11!"
"Tunggu sebentar lagi!"
"Nanti..."
"Mereka belum terbiasa berkorban!"

Tali-tali pembatas sap masih tergulung. Toa-toa dan tiang-tiang penyangga masih termenung. Orang-orang merapatkan tempat duduk, berbagi tawa menghintung bintang malam yang terlupa disambut.

Suasana Malam Idul Adha di Lapangan Setia Negara Curup. (sumber gambar : Dokimentasi Pribadi zaldychan)
Suasana Malam Idul Adha di Lapangan Setia Negara Curup. (sumber gambar : Dokimentasi Pribadi zaldychan)
Hari ini memiliki banyak cerita. Esok mungkin tak lagi sempat bercerita.

"Bang!"
"Biarkan dulu. Mereka takut tak bertemu hari esok!

Lapangan Setia Negara. Menjadi sumber cerita. Malam Idul Adha. Di era korona.

Suasana Malam Idul Adha di Lapangan Setia Negara Curup. (sumber gambar : Dokimentasi Pribadi zaldychan)
Suasana Malam Idul Adha di Lapangan Setia Negara Curup. (sumber gambar : Dokimentasi Pribadi zaldychan)
Curup, 30.07.2020
zaldychan
[Ditulis untuk Kompasiana]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun