Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Sketsa FTV, Drakor, hingga Film Rumah Masa Depan (Sebuah Dialog Ayah dan Anak)

29 Juni 2020   21:42 Diperbarui: 29 Juni 2020   21:49 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wujud kesal gadisku adalah, merenggut remot, sambil mencari tayangan yang diinginkan. Dalam teori parenting, ketika anak mengalami kebosanan, adalah waktu yang tepat untuk memberikan stimulus positif. Jadi aku coba terapkan teori itu.

"Waktu kecil dulu. Ayah punya sinetron favorit juga, Ni!"

"Bilang Ayah, dulu gak ada sinetron?"

"Gak tahu namanya. Pokoknya film bersambung. Satu minggu sekali!"

"Oh!"

"Judulnya, Rumah Masa Depan!"

"Ayah ngarang, kan? Pasti film tentang kuburan?"

Ali Shahab. Sutradara film Rumah Masa Depan. Disebut sebagai Pioner Tayangan Stripping Televisi di Indonesia. (sumber gambar : https://ceknricek.com/)
Ali Shahab. Sutradara film Rumah Masa Depan. Disebut sebagai Pioner Tayangan Stripping Televisi di Indonesia. (sumber gambar : https://ceknricek.com/)
Aih, begitulah. Karena komunikasiku dengan anak, acapkali diluar kredo percakapan layaknya orangtua dan anak. Maka, gadisku, acapkali melakukan proteksi diri, agar tak menjadi korban tipu-tipu ala ayahnya. Dan itu aku. Hihi..

Singkat cerita. Layaknya pengamat sekaligus manajer pemasaran, aku ceritakan sependekseingatku tentang film Rumah Masa Depan yang tayang di TVRI era 80-an. Film itu, hasil garapan Ali Shahab, yang disebut Pioner Tayangan Stripping di Indonesia.

Sebagai ayah, tentu saja aku mesti melakukan "kecurangan" dengan menampilkan kehebatan dua tokoh anak, dengan segala keterbatasan namun giat belajar. Bernama Bayu dan Gerhana (Nama itu, hasil penelusuranku di google saat menulis artikel ini).

Anak gadisku, akhirnya mematikan televisi, dan memilih mendengar cerita film Rumah Masa Depan. Karena tayangan itu, sekian puluh tahun, tentu saja kisahnya sudah bercampur karangan indah versiku. Di benakku, niatnya hanya ingin memberikan stimulus.  agar ada pilihan tontonan yang ramah anak dan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun