Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kertas Catatan

14 Juni 2020   17:56 Diperbarui: 15 Juni 2020   15:45 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Wak. Beli minyak goreng satu kilo. Kecap manis satu! Terus…“

“Kecapnya, yang botol atau…”

“Botol Besar! Garam 1 bungkus, yang halus. Terus…”

Sosok kecil itu terdiam. Matanya serius memperhatikan secarik kertas yang telah lecek. Kedua tangannya, sibuk membolakbalikkan kertas itu. Berusaha mengeja ulang tulisan dengan huruf besar-besar. Karya calon siswa kelas 1 SD.

“Ada lagi?”

“Sebentar, Wak. Tulisan di catatan ini...”

“Pasti jelek! Beda dengan tulisan ayah dan ibumu! Haha…”

***

Sejak usai maghrib tadi, kau sibuk di meja makan. Buku tulis kecil, pena serta kalkulator mini menemanimu. Setiap akhir minggu, kau memiliki ritual itu. Aku tahu, kau terbiasa lakukan itu sebelum menjadi istriku.

Aku duduk di sisi kananmu, membuka catatan di ponsel, mencari bahan tulisan. Kurasakan, tanganmu menyentuh lenganku.

“Mau nulis, Mas?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun