"Bang, besok ada undangan nikahan Mbak Lastri. Kita beli kado atau..."
"Bawa amplop aja, ya? Siapa tahu, lebih bermanfaat!"
Tak akan ada sanggahan darimu. Namun selalu ada pertanyaan, sebelum berangkat undangan. Ketika tanganmu sudah memegang amplop.
"Berapa, Bang?"
"Seikhlasmu aja!"
"Tak perlu tulis nama, kan?"
"Iya!"
Sesungguhnya, kau pun sudah hapal semua itu. Kukira, kau merasa ada suatu hal yang kurang, jika belum melakukan kebiasaanmu. Pertanyaan yang sama, juga jawaban yang sama.
***
"Bang, ibu nanya. Kenapa gak ada aqiqah Arif?"
Tiga hari, usai lahiran hadir pertanyaan itu. Aku mengerti, ibumu tak akan tanyakan langsung hal itu padaku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!