Mungkinkah, Menyimpan Perasaan Ingin Mudik sebagai Celengan Rindu?
Namun, setidaknya aku dan keluarga besarku menerapkan larangan mudik itu. Sebagai lelaki tertua, kuumumka keputusan larangan mudik di grup keluarga besar.
Korbannya? 2 orang ponakan yang bekerja di Jakarta dan Tanggerang musti menunda pulang lebaran. Begitu juga adikku beserta 3 anaknya di Padang. Harus tega? Iya! Apalagi yang mesti dilakukan, jika tidak dimulai dari diri sendiri dan keluarga?
"Kami rindu balik Curup, Makdang!"
"Masukkan dulu dalam Celengan rindu!"
Begitulah. Atas nama perasaan bernama rindu. Terkadang juga hadirkan pilu, tah? Namun, kondisi saat ini, keputusan harus diambil. Seperti satu lirik lagu "Celengan Rindu" milik Fiersa Besari di bawah ini.
Hingga kejamnya waktu, menarik paksa kau dari pelukku
Lalu kita kembali, menabung rindu
Saling mengirim doa, sampai nanti sayangku
Paparapa...paparapa...papara papa papa pa...