Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan featured

Menyigi Ulang Nilai Afeksi dan Edukasi dari Peringatan Hari Kebangkitan Nasional

20 Mei 2020   21:29 Diperbarui: 20 Mei 2021   07:32 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
menjaga kebersamaan dalam keberagaman (sumber gambar : http://www.bemakunj.info/)

Menumbuhkan gerakan pembaruan di bidang Pendidikan, ekonomi, sosial-budaya hingga ke ranah politik. Suatu ""keberanian" dengan semangat luarbiasa. Yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi The Fouding Father di era Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Jika berhitung angka, terlepas dari situasi dunia secara global, hanya butuh 37 tahun bagi elemen bangsa mewujudkan semangat kebangsaan itu, menjadi negara kesatuan yang utuh.

Kebangkitan Nasional, menciptakan Optimisme baru (sumber gambar : https://www.kompas.com/)
Kebangkitan Nasional, menciptakan Optimisme baru (sumber gambar : https://www.kompas.com/)
3 Era Perjalanan Optimisme Anak Bangsa

Secara garis besar, sejak proklamasi. Perjalanan Sejarah dan dinamika kebangsaan dapat di bagi menjadi 3 era.

Pertama Orde Lama.

Diluar perdebatan sejarawan tentang titik dimulai Orde ini, figur sentralnya ada pada kepemimpinan Ir. Sukarno yang menjadi presidennya.

Pergolakan di dalam negeri juga mempertahankan keutuhan batas wilayah dengan pertumpahan darah, menjadi warna di orde lama. Konfrontasi dan konflik pasti ada sebagai negara yang baru merdeka.

Pada durasi 1945- 1967 (jika ditelisik pada penunjukan Suharto sebagai pejabat presiden oleh MPRS). Poin terbesar masa orde lama adalah menjaga keutuhan negara Republik Indonesia.

Sila lihat, baca, dan bernostalgia dengan sejarah. Keterbatasan yang ada tak menghentikan para pemimpin saat itu untuk tetap menjaga kesadaran bersama. Dalam kebhinekaan sebagai bangsa tetap teguh dalam bingkai satu negara yang utuh.

Kedua. Orde Baru.

Era Suharto (1967- 21 Mei 1997). Kehidupan berbangsa dan bernegara mulai bergeliat. Tak bisa menafikan berbagai kemajuan yang telah dialami dan dinikmati oleh anak negeri, bahkan hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun