Menumbuhkan gerakan pembaruan di bidang Pendidikan, ekonomi, sosial-budaya hingga ke ranah politik. Suatu ""keberanian" dengan semangat luarbiasa. Yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi The Fouding Father di era Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Jika berhitung angka, terlepas dari situasi dunia secara global, hanya butuh 37 tahun bagi elemen bangsa mewujudkan semangat kebangsaan itu, menjadi negara kesatuan yang utuh.
Secara garis besar, sejak proklamasi. Perjalanan Sejarah dan dinamika kebangsaan dapat di bagi menjadi 3 era.
Pertama Orde Lama.
Diluar perdebatan sejarawan tentang titik dimulai Orde ini, figur sentralnya ada pada kepemimpinan Ir. Sukarno yang menjadi presidennya.
Pergolakan di dalam negeri juga mempertahankan keutuhan batas wilayah dengan pertumpahan darah, menjadi warna di orde lama. Konfrontasi dan konflik pasti ada sebagai negara yang baru merdeka.
Pada durasi 1945- 1967 (jika ditelisik pada penunjukan Suharto sebagai pejabat presiden oleh MPRS). Poin terbesar masa orde lama adalah menjaga keutuhan negara Republik Indonesia.
Sila lihat, baca, dan bernostalgia dengan sejarah. Keterbatasan yang ada tak menghentikan para pemimpin saat itu untuk tetap menjaga kesadaran bersama. Dalam kebhinekaan sebagai bangsa tetap teguh dalam bingkai satu negara yang utuh.
Kedua. Orde Baru.
Era Suharto (1967- 21 Mei 1997). Kehidupan berbangsa dan bernegara mulai bergeliat. Tak bisa menafikan berbagai kemajuan yang telah dialami dan dinikmati oleh anak negeri, bahkan hingga saat ini.