Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Berolahraga Saat Puasa? Lakukan Saja yang Mudah, Murah, dan Meriah!

10 Mei 2020   20:03 Diperbarui: 10 Mei 2020   19:59 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rutinitas di Minggu pagi. Anak-anak bermain di halaman Masjid Al Jihad Curup foto di ambil sebelum puasa dan sebelum pandemi (sumber gambar : dokumentasi pribadi zaldychan)

Aturannya? Tak boleh pindah ubin, jika salah hapus lagi, jika mau pulang, bersihkan lagi! Jika tak patuhi aturan? Siap-siap saja minggu depannya, bakal "dijauhi" anak-anak yang lain. Anak-anak tanpa sadar mengenal sanksi sosial, sejak dini. Ahaay...

Lah? Kan cerita olahraga saat puasa? Sama saja! Akan seperti itu juga. Bahkan biasanya bakalan dua kali. Tak hanya minggu pagi, tapi juga menjelang berbuka. Ngabuburit versi anak-anak itu, ya bermain! Yang tidak berpuasa, tak akan berani nongol saat bermain sore hari.

Bermain dan berbagi tawa di halaman Masjid Al Jihad Curup. foto diambil sebelum pandemi (sumber gambar : dokumentasi pribadi zaldychan)
Bermain dan berbagi tawa di halaman Masjid Al Jihad Curup. foto diambil sebelum pandemi (sumber gambar : dokumentasi pribadi zaldychan)
Mesti Berolahraga di Rumah? Bermain dan Menciptakan Tawa

Namun, sejak wabah corona membuat ketar-ketir orangtua. Kegiatan seru di halaman masjid itu, tak lagi ada. Sebagai orangtua, terkadang aku mesti tegas kan. Walau anak-anakku memaksa. Harus cari solusi, tah?

Maka, dicarilah permainan bercampur olahraga dilakukan di rumah. Tak ada main bulutangkis dan sepeda. Tapi ada berolahraga sekaligus bermain yang bisa dilakukan di rumah.

dua alat yang digunakan untuk berolahraga di rumah, karena pandemi (sumber gambar : dokumentasi pribadi zaldychan
dua alat yang digunakan untuk berolahraga di rumah, karena pandemi (sumber gambar : dokumentasi pribadi zaldychan
Lupakanlah, semisal gerakan senam yang serba teratur layaknya di televisie atau video tutorial. Seperti di artikel sebelumnya. Anak gadisku yang penganut KPop itu, biasanya akan berlagak bak instruktur senam professional.

Aku dan anak-anak yang lain, akan ikut gerakan senam ala Korea itu. Berusaha mematuhi semampunya dengan segala ketidakteraturan yang tersaji. Apatah lagi, jika itu dilakukan dengan paksaan dan dibawah ancaman. Haha..

si Sulung mesti berolahraga di rumah. (sumber gambar : dokumentasi pribadi zaldychan)
si Sulung mesti berolahraga di rumah. (sumber gambar : dokumentasi pribadi zaldychan)
Si Sulung, karena beranjak remaja. Mulai sibuk untuk menambah tinggi badan. Maka lebih memilih main lompat tali, serta melatih otot dengan alat yang kumiliki sebelum si sulung lahir.

Begitu juga dengan si lelaki bungsu yang hobi bola kaki. Tapi lebih memilih jadi kiper. Karena rumahku masih memungkinkan untuk main boolakaki sebatas tendangan pinalti. Dengan sarung tangan yang mulai lusuh, akan menantang siapapun  buat menguji ketangguhannya sebagai kiper. Dengan pesan sponsor, "Nendangnya jangan kuat-kuat, ya?"

Bahkan, bermain karambol atau "hom pim pah" pun, bisa menjadi tantangan. Ketika yang kalah mesti melompat, push up, skor jump atau berlari dua kali keliling rumah, kan?

olahraga ala si lelaki bungsu di
olahraga ala si lelaki bungsu di
Berolahraga Itu Harus Ceria, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun