Becumpuk ini bahasa Curup, dari bercumpuk. Atau berkumpul di dapur. Tujuannya, apalagi kalau bukan menyiapkan menu berbuka, tah? Aku termasuk ayah yang punya aturan, apapun jenis kelaminnya, anakku harus terampil di dapur.
Tanyakanlah pada semua orangtua yang melakukan kegiatan di dapur bersama anak. Pasti akan seru! Tak hanya terampil menggunakan alat-alat dapur, tapi anak-anak juga akan mengenal beragam bumbu yang dibutuhkan, tahapan persiapan, serta cara mengolah. Agar tak hanya bisa menikmati tanpa tahu cara mengolahnya.
Sesungguhnya, urusan dapur ini tak hanya pada saat mengisi ngabuburit aku lakukan melibatkan anak-anak. Tapi juga saat menyiapkan sahur! Susah jadi anakku, ya?
Dan, ngabuburit menurutku, tak hanya menghabiskan waktu. tapi menciptakan manfaat walaupun sedikit. Apalagi jika memiliki anak-anak.
Dan, aku tahu. Anakku pasti merindukan ngabuburit seperti tahun-tahun sebelumnya. Berjalan kaki atau berboncengan keliling kota sambil berburu takjil! Hiks...
Tapi, kondisi kali ini, juga menjadi peluang bagi orangtua untuk memberikan pemahaman kepada anak-anaknya. Bahwa, terkadang tak semua yang mereka inginkan dan angankan isa didapatkan. Iya, tah?
Demikialah cerita ngabuburitku. Siapa tahu berguna. Jika ternyata sama, hayuk salaman! Eh, Namaste!
Semooga selalu sehat dan berbahagia!
Curup, 04.05.2020
Zaldychan
[Ditulis untuk Kompasiana]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H