Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Ngabuburit Anak-anakku, Mulai dari Merawat "Hutan Kota" hingga Senam ala Korea

4 Mei 2020   20:26 Diperbarui: 8 Mei 2020   15:20 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase panen hutan kota. ahaay..(Sumber Gambar : Dokumentasi pribadi zaldychan)

"Mengurung" anak-anak di rumah, kukira menjadi pilihan terbaik dan paling bijak, di saat pandemi corona ini, kan? Namun, seharian tak keluar rumah bagi anak-anak pasti membosankan, tah?

Menahan lapar dan haus, hanya melakukan aktivitas di dalam rumah terasa menyesakkan. Apatah lagi, ketika setiap saat mata terus melirik jarum jam yang semakin sore bergerak semakin melambat. Hiks..

"Masih lama, yah?"

Bagi orangtua yang memiliki anak usia sekolah dasar, pertanyaan bernada keluhan iini acapkali diterima. Jika momen seperti ini, terkadang orangtua diharapkan menciptakan keajaiban yang mampu "membunuh" waktu menunggu, kan?

Sebagai ayah, akupun terkadang memiliki bakat alami untuk melakukan bujukan berbalut tipuan, agar anak-anakku melupakan momen menunggu sirine tanda waktu berbuka itu. Haha...

Sepuluh hari menjalani ibadah puasa, ngabuburit yang aku dan anak-anak lakukan, selalu berbeda. Tergantung, siapa yang lebih dahulu punya inisiatif. Aku tulis aja beberapa, ya?

Si Sulung Abang Adzki, tanggung jawab merawat--dokpri
Si Sulung Abang Adzki, tanggung jawab merawat--dokpri
Merawat "Hutan Kota"

Di rumah, tepatnya di beranda lantai dua. Aku menciptakan hutan kota versiku. Ada sayuran, bumbu dapur, beberapa pot strawberry, aneka jenis cabe, hingga pohon anggur yang udah 6 tahun gap berbuah. Hanya berdaun aja!

Biasanya, sudah ashar aku dan anak-anak akan habiskan waktu di hutan kota ini. menyiram, merapikan tanah atau memetik cabe dan buah strowberry jika ada. Nah, ketiga anakku punya tanggungjawab masing-masing!

Abang urusan tanaman cabe, bawang daun dan seledri. Kakak Rizki bertanggungjawab pada sayur selada, kangkung dan Pakchoy. Anak gadisku, strowberry dan aneka bunga. Mulai dari mawar, melati, lidah buaya hingga daun pandan. Eh, daun pandan bukan bunga, ya? Haha...

Aku? Sebagai ayah, hanya modal instruksi! Tapi, kalau semua anakku "ngadat" bertanggungjawab, aku akan melalap semua kewajiban itu. Hiks...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun