"Oh!"
Dalam satu minggu ini, sudah tiga kali, Azzam melibatkanku untuk menyelesaikan tugas sekolah. Membuat pot bunga dari botol air mineral, dan dua hari lalu, membuat maket rumah dari kotak susu.
"Kertasnya gak ada, Yah! Mau beli, tapi..."
"Minta koran sama Bunda. Juga benang dan lem kertas!"
"Siap, Komandan!"
Tubuh kecil itu segera lenyap di balik pintu kamar. Kupandangi sebilah bambu yang tergeletak di atas meja. Ingatanku kembali, pada kenangan puluhan tahun lalu. Sebilah bambu itu, bisa menjadi tiga atau empat buah layangan.
"Pakai koran, Mas?"
Lastri hadir di pintu kamar. Di belakangnya Azzam berdiri, dengan wajah cemberut. Aku tersenyum sambil anggukkan kepala. Sekilas kulihat wajah Azzam kembali berseri.
"Tapi nanti, nilai Azzam..."
"Gurunya pasti mengerti!"
***