Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tentang Rindu

26 April 2020   22:36 Diperbarui: 27 April 2020   03:27 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Ia tiba-tiba muncul di depan pintu. Tubuh jangkung, dengan garis wajah yang keras. Matanya menatapku tak berkedip, tak ada senyuman di bibirnya. Tangan kanannya menggenggam erat pergelangan tangan seorang anak kecil, yang berdiri kaku menekuri lantai. Aku sangat mengenal wajah anak kecil itu.

"Mas, bangun!"

Sayup, suara Lastri terdengar. Aku tersentak, perlahan mencoba bangkit dari tempat tidur. Lastri menatapku.

"Mimpi lagi?"

***

"Bisa bantu buat layangan, Yah?"

Wajah Azzam menyapaku di pintu kamar. Tangannya memegang sebilah bambu. Langkah ragu bocah kelas tiga SD itu perlahan menghampiriku.

"Bilang Bunda, Ayah..."

"Udah sore. Juga gerimis, Nak! Kalau mau main layangan..."

"Tugas sekolah, Yah! Difoto, terus divideokan!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun