Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Virus Corona Vs Kampungku: Kehilangan Pelanggan dan Pilihan Bertahan

3 April 2020   17:25 Diperbarui: 4 April 2020   03:35 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamaah Masjid Aljihad yang mulai sepi. ilutrasi foto : https://bengkulu.kemenag.go.id/

Tak perlu aku bertanya, temanku telah bercerita. Tiga hari terakhir, hanya membuat 1 kilo mi pangsit. Tapi, jual beli setiap hati paling banyak 5 mangkok! Maka, diputuskan hanya satu jenis dagangan saja. Yaitu ayam geprek, jualan sang istri.

Tiga kisah di atas, bisa jadi, juga dialami teman-teman yang berada di akar rumput. Berjuang dan bertahan dengan cara masing-masing. Memaksa tenaga dan pikiran untuk berdiri di hadapan keluarga dan tersenyum sambil berbincang pelan, "semua akan baik-baik saja!"

Mereka Mengerti, Hidup Bukanlah Menunggu!

Uni Ita (berjilbab), masih bertahan di antara wabah corona. sumber foto : Dokpri/Kompasiana.com
Uni Ita (berjilbab), masih bertahan di antara wabah corona. sumber foto : Dokpri/Kompasiana.com
Bagi penyedia jasa atau penjual barang. Kondisi saat ini tak hanya berbincang tentang minimnya angka penjualan dan hilangnya pelanggan. Tapi juga ketersediaan bahan baku. Jika pun ada, maka harganya sudah bergerak naik.

Ketiga temanku tadi, tak akan menyimak dan menyimpan berbagai kebijakan yang disusun dan dikeluarkan untuk Usaha Micro, Kecil dan Menengah (UMKM) oleh pemerintah, dan berseliweran di media sosial atau layar televisi.

Bagiku, mereka adalah amuba yang pasti akan berjuang membela dan membelah diri, di antara pusaran hiruk pikuk pandemi virus corona. Kukira, mereka mengerti. Hidup bukanlah menunggu!

Demikianlah. Selalu sehat untuk semua!

Hayuk, salaman!

Curup, 03.04.2020

Zaldychan

[Ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun