Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ananda Bosan di Rumah? Orangtua Terapkan Konsep SAVI, Yuk?

2 April 2020   18:03 Diperbarui: 2 April 2020   19:05 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Pertama. Somatic. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "soma" yang berarti tubuh. Dalam dunia pendidikan, dimaknai dengan gerakan atau olah tubuh. Bisa menari, olahraga atau meniru gerakan guru.

Dalam pola asuh, adaptasi yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak anak untuk melakukan sesuatu (aksi). Bisa saja pelibatan dengan kegiatan ringan di rumah. Semisal membersihkan rumah, memasak di dapur atau berkebun

Kedua. Auditory. Ini bermakna mendengar, menyimak, berbicara atau berargumentasi dan menanggapi. Hal ini bisa terjadi jika aktivitas yang dilakukan itu dua arah. Siswa akan bosan, jika guru hanya menggunakan metode ceramah, kan?

Jika orangtua mampu membangun komunikasi "setara" atau dua arah dengan anak, maka anak akan mendapatkan stimulan untuk bebas berekespresi. Tanpa khawatir dan takut dimarahi. Karena hal yang boleh atau yang tidak boleh, bisa diujarkan dengan lugas.

Ketiga. Visual. Artinya aktivitas belajar yang dilakukan mampu ditangkap oleh indera mata. Bisa dengan mengamati, menggambarkan, mendemontrasikan, membaca atau malah menggunakan alat peraga.

Dalam pola asuh, visualisasi yang paling gampang adalah memberi contoh. Anak-anak akan merasa yakin dan percaya, jika orangtua mampu memberikan contoh atau teladan, tah? Pasti berat, ya? Haha...

Keempat. Intelektual. Jika di ranah pendidikan, intelektual dimaknai sebagai ajakan untuk berlatih mengolah pikiran, belajar mengidentifikasi, menggunakan nalar atau menyelidiki dan meneliti.

Orangtua dapat juga "memancing" sisi intelektualitas anak, tanpa mengganggu "wilayah guru". Melibatkan dalam keputusan, mengajak anak ikut serta untuk memecahkan masalah, atau membuat dan menciptakan sesuatu.

Konsep SAVI bisa dilakukan bertahap. Namun jika dilaksanakan dalam satu waktu, dampaknya akan lebih besar. Karena, melibatkan unsur afektif, kognitif dan psikomotorik di saat bersamaan.

Illustrated by pixabay.com
Illustrated by pixabay.com
Contohnya? Mengajak anak menanam sayur atau bunga!

Jika hari minggu, aku akan ajak anak-anakku untuk menanam sayur. Ketika mereka sibuk mengolah tanah, menyalin ke polybag atau pot. Kemudian menanam atau menyemai benih. Ini adalah tahapan Somatic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun