Wahai corona cepatlah berlalu,
Mamaku galak tak cocok jadi guru
Balasan Singkat Mama :
Kangguru tak suka laksa, Mama jadi guru karena terpaksa.
Beberapa pujangga beralasan, Pelangi itu indah karena banyak warnanya. Begitu juga dengan dunia ini, kan? Baik dunia nyata maupun dunia maya. Salah satunya, keindahan menjalani "kehidupan keras" rakyat twitter.
Aku bukan aktivis twitter, hanya menyimak dan membaca. Karena kecepatan arus informasinya masuk kategori luar biasa versiku. Nah, sejak tadi siang, aku tertarik pada istilah #schoolfess! Sebagai orang kampung, aku gak paham istilah kekinian.
Karena penasaran, aku ikutan menyimak ratusan twit-nya, selain beragam foto juga bermacam tanggapan suka dan duka berkaitan dengan libur sekolah atau reaksi mereka atas pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang ditiadakan.
Ada berbagai twit yang memancing tawa, dahi berkerut, namun juga memacu optimis. Jika mereka menjalani situasi dan keadaan ini dengan baik-baik saja.
Mataku terpaku pada bahasa twit mereka. Selain tentang bahagia menikmati kebebasan di rumah ala santuy dan rebahan, juga keluhan dengan tumpukan tugas, rindu teman atau rindu sekolah. Malah ada ucapan selamat untuk kelulusan UNBK 2020 jalur virus corona!