Dalam situasi #dirumahaja. Karakter ini yang paling tersiksa. Energi tak bisa diamnya butuh saluran pelepasan! Sehingga akan melakukan hal-hal yang terkadang bikin jengkel orang-orang sekitar.
Dalam unggahannya di media sosial, juga akan kelihatan begitu. Semisal kumpulan anak-anak, dia yang bersuara atau tertawa paling keras, jika merespon akan paling cepat dan lugas. Itulah karakter aktivis.
Karakter ini, lebih sering bermain di tepian konflik, terkadang melawan arus, juga suka melakukan protes. Karena sejatinya, karakter ini memiliki tingkat kepekaan yang tinggi, dan butuh perhatian serta diperhatikan. Terkadang, tingkat kesabarannya rendah juga mudah tantrum!
Keempat. Karakter Humoris.
Ini karakter yang disenangi banyak orang. Ada yang bilang, perempuan dewasa lebih menyukai lelaki humoris, dari pada yang cakep tapi mirip-mirip batu es! (gak tahu juga, karena belum ada penelitian dan datanya).
Unggahan di linimasa media sosial sosok humoris, akan dipenuhi isu kekinian dengan narasi-narasi lucu. Bagaimanapun gawatnya situasi dan kondisi yang dihadapi, selera humor mereka tak akan pernah runtuh.
Kelucuan-kelucuan yang ditimbulkan, terkadang memicu perdebatan, polemik atau pertikaian. Namun generasi santuy dan kaum rebahan, akan selalu bersama sosok humoris. Coba aja simak berbalas pantun antara anak dan mama, yang sempat kubaca berseliweran di beberapa WAG atau media sosial.
Pantun Anak :
Ular sanca tidak berbulu,
Sudah pasti bukan teman kangguru
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!