Namun deretan pertanyaan itu, tak akan membantu untuk orang yang butuh jawaban.
Menurut teori kiramologiku. Perpaduan manusia menjalin hubungan, beranjak pada tiga fase. Setelah saling mengenal.
Fase Pertama. Hubungan yang "mengatasnamakan cinta". Susahnya, cinta itu tumbuh sesukanya, dengan atau tanpa alasan yang nyata.
Karena cinta itu di pikiran bukan di kepala. Ingat! Kepala akan tetap menempel di raga. Namun pikiran sesukanya melanglang buana.
Pada tahap ini. Semua ruang akan berwarna-warni pelangi. Dinding waktu akan penuh bunga. Dan semua yang dilakukan mempesona.
Fase Kedua. Setelah beres dengan konsekuensi cinta. Hubungan akan memasuki tahapan "rasa takut kehilangan"!
Semakin rekat dan pekat rasa cinta, akan semakin besar potensi "rasa takut kehilangan" hadir.
Biasanya, akan lahir rujukan untuk berkomitmen. Bahkan, tak hanya selesai sebatas itu. Secara perlahan akan hadir tuntutan untuk konsisten, terhadap komitmen yang telah diujarkan.
Fase Ketiga. Ini fase penentuan! Karena pelan-pelan akan muncul pertikaian antara Kewajiban dan Hak.
Lebih mengecil lagi, dengan menginventarisir. Apa saja kewajiban yang harus dilakukan, dan apa saja hak yang mestinya didapatkan.
Kemampuan memenuhi kewajiban dan hak, akan menguatkan. Atau setidaknya saling mendelegasikan antara hak dan kewajiban itu secara bersama.