Ketiga. Bermain kapal-kapalan.
Bahannya bisa dari gabus yang biasa dijadikan pelindung alat elektronik atau sandal bekas. Kalau gak ada? Apapun yang bisa mengapung! Potongan kayu atau bahkan dedaunan kering.
Lokasi bermainnya di sekitar siring atau selokan. Aturannya. Ada kesepakatan di mana titik start dan dimana titik finish. Tantangan dan kebanggaannya, mesti mencari bahan yang paling ringan agar bisa menang! Halah, itu cuma buat seru aja. Yang penting bermain hujan, kan?
Keempat. Menangkap ikan.
Jamak di musim hujan. Ikan tetiba menjadi banyak! Nah, ada tiga cara menangkap ikan masa kecilku dulu. Kalau bisa berenang. Akan memilih menangkap ikan dengan menggunakan jala.
Bagi yang tidak bisa berenang. Memancing adalah pilihan terbaik. Bisa dengan  menggunakan joran atau hanya gulungan benang. Kedua kegiatan ini, biasanya dilakukan di sungai.
Terakhir disebut Menangguk. Menggunakan jaring kecil (tangguk), Atau alat rumah tangga yang berbentuk jaring semisal tudung nasi. Ini, akan seru jika dilakukan di siring kecil antar pematang sawah.
Hal ini butuh kerjasama tim. Satu orang di hilir memegang tangguk. Yang lain dari hulu mengacak siring dengan tangan dan kaki, bertujuan mengusir ikan agar terperangkap pada tangguk atau alat yang digunakan. Hasil tangkapannya? Bisa dibagi atau dimasak bersama pada rumah salah satu teman yang ikut.
Wuih! Mainan laki-laki semua, ya? Tapi, terkadang anak perempuan juga ikutan, loh?
Hujan-hujanan, bisa memberi kesempatan bagi anak untuk berimajinasi dan berfikir kreatif!