Jika dalam dunia perwayangan, aktivitas kehidupan interaksi antara dalang dengan wayang. Maka di dunia nyata, adalah simbolisasi interaksi antara Tuhan dengan manusia. Blencong sebagai sumber cahaya aktivitas kehidupan wayang, Pantulan cahaya berbentuk bayangan adalah refleksi dari kisah kehidupan itu sendiri. Dahsyat, tah?
Acapkali, terdengan dan diungkapkan istilah bayangan masa lalu. Hal ini merujuk pada jejak pengalaman yang telah dialami. Selalu dihantui dengan bayangan masa lalu, kalangan milenial, mengenalnya dengan istilah "susah move on!"
Wujud pertengkaran angan manusia dengan bayangan itu, karena Bayangan hanya bisa dilihat, diamati dan dinikmati. Silahkan membayangkan apapun. Tapi hal itu, tak pernah bisa dimiliki, diraih, digenggam, apalagi direngkuh!
Ada dua pilihan yang mampu melenyapkan bayangan! Pertama, Tak Ada Cahaya. Lnyapkan semua sumber cahaya, maka bayangan tak akan hadir dan terlahir. Kedua, Berlindung Di Tempat yang Teduh. Bisa saja keteduhan itu dari bayangan yang lebih besar. Silahkan tentukan sendiri, ya?
Jika tak keliru menyikapi bayangan, maka akan menjadi pintu gerbang untuk mengenal diri sendiri. Kemudian melahirkan reflesi diri dalam merenungi alur kehidupan. Perlahan melakukan kontemplasi diri untuk merajwat eksistensi dan identitas diri. Hingga berujung pada resolusi, agar menjadi pribadi yang lebih baik
Jadi? Mumpung di hari pertama pada tahun baru 2020. Mari bersama menyigi bayangan diri, atau mengarsir kembali. Bukan semakin terpuruk dengan bayangan masa lalu. Tapi menjadi pijakan awal merajut keberadaan sesuai kemampuan. Â
Sepakat? Hayuk salaman...
Selamat Tahun Baru untuk semua. Semoga selalu sehat dan berbahagia! Salam hangat, salam hormat dan mohon maaf lahir dan batin.
Curup, 01.01.2020