"Ok! Langsung pilih lagu unggulan. Harus beda dengan radio lain!"
"Siap!"
Kureguk lagi kopi. Segera berdiri. Endi menatapku. Dengan wajah ingin tahu. Aku tertawa.
"Ke Telkom dulu, ya?"
"Abang mau..."
"Nelpon Uni!"
Endi anggukkan kepala. Aku berjalan keluar pagar. Telusuri jalan Kartini. Lewati pertigaan kantor pos. Masuki kantor Telkom. Disambut senyum yang sama. Dari operator berbeda. Kutuju meja operator sambil melirik bilik telpon.
"Kosong?"
"Kemana, Bang?"
"Padang!"
"Tunggu sebentar, Bang! Masih dipakai."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!