"Padahal apa?"
"Nik butuh Mas! Nik mau..."
"Apa?"
"Gak tahu! Nik takut salah!"
Sambil tersenyum. Kuacak kepalamu. Sejak pertama kali kuajak ke kampung Amak. Kau mengerti. Gerak lakumu akan diperhatikan. Hingga kau fahami. Ke kampung Amak, seperti ujian bagimu. Apatah lagi, kau datang bersama Amak.
"Mas?"
"Gak usah dipikir!"
"Tapi. Nik Khawatir kalau.."
"Aman! Malah Nunik yang jadi anak Amak!"
"Maaas..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!