"Haha..."
"Nik, pakai parfum?"
"Gak! Mas gak suka, kan?"
"Kenapa wangi?"
"Mas bohong lagi?"
"Iya!"
Tanpa aba-aba. Kau berdiri. Segera masuk ke rumah. Tak seperti tadi. Keluar dari pintu, kau berjalan pelan ke arahku. Di tanganmu ada segelas kopi. Tak lagi butuh penjelasan. Kepulan asap tipis di bibir gelas. Kau ajukan gelas berkopi ke hadapku.
"Nik masak segelas!"
"Haha..."
"Jangan diminum dulu! Masih..."
"Iya! Mas belum belajar ilmu kebal!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!