"Pamit, Mak!"
Aku melangkah. Sambil berjalan mundur mendahuluimu. Abak tertawa. Amak terdiam. Kau gelengkan kepala, ikuti langkahku sambil tersenyum. Hingga aku berbalik badan. Melangkah bersisian. Hampir lewati masjid. Aku menatapmu. Kau tertawa.
"Nik!"
"Apa?"
"Tak ada hubungan dengan baju, kan?"
"Haha..."
"Mas tanya?"
"Tapi Mas gak dengarkan omongan Amak!"
"Hah? Tunggu Mas di depan! Cuma sebentar!"
Tak lagi menunggu. Aku balik kanan, berlari kembali ke rumah. Amak dan Abak duduk di kursi tamu. Sekilas ucapkan salam. Masuk ke kamar. Segera bertukar baju kemeja. Keluar kamar. Tanpa bicara, kembali ucapkan salam. Kuabaikan tawa Amak dan Abak. Saat aku berlari menjauh dari rumah.
Kau sudah melihatku dari jauh. Sambil menahan tawa. Aku berhenti di hadapmu. Nafasku tersengal. Tawamu lepas. Kuacak kepalamu. Segera hentikan angkot.