"Sama siapa?"
"Mamas!"
"Eh?"
Aku perbaiki posisi duduk, menghadapmu. Mataku lurus menatapmu. Tak kau hindar. Sorot mataku.
"Tentang?"
"Sejak awal. Mas bisa bebas kenalkan Nunik ke Keluarga Mas!"
"Iya! Kan, Mas gak mau sembunyi!"
"Tapi Nunik belum..."
Kuayunkan telunjuk di hadapmu. Agar kau hentikan kalimatmu. Kau diam. Mengerti isyaratku. Kuraih dan genggam jemarimu.
"Jawab Mas! Itu sebab ada tangisan malam ini?"
"Iya!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!