Pulang dari jum'atan. Makan siang sudah tersaji. Kukira saat ke masjid. Kau dan Amak sibuk di dapur. Semua makan. Aku ke kamar berganti baju. Saat keluar kamar. Amak sodorkan piring.
"Makanlah!"
"Masih kenyang."
"Mamas jarang makan, Mak!"
Amak tersenyum mendengar kalimatmu. Tak jelas. Itu jawaban atau aduan. Semua mata menatapmu. Kau tertunduk malu. Semua diam, kembali lanjutkan santap siang. Tak lagi ada ajakan makan untukku.
Nyaris pukul setengah dua. Amak dan Abak bersiap. Kau dan aku menunggu di ruang tamu. Saat itu. Aku ingin tahu rasamu. Tapi tak ada waktu. Dari wajahmu, aku tahu kau menikmati harimu. Amak keluar kamar disusul Abak.
"Langsung pergi?"
"Iya! Kalau telat. Nanti gak dapat tempat duduk!"
"Naik apa?"
"Bis kampus!"
"Bis?"