"Barusan!"
Kau tertawa. Kemudan berdiri. Kau menatapku menunggu. Aku mengerti. Segera berdiri. Kau minta aku berbalik, membelakangimu sambil rentangkan tangan. Kau kembangkan jubah hitam. Aku diam, turuti maumu. Kau kembali duduk.
Kepalaku ikuti gerak polahmu. Jubah terbentang di lantai. Kau ukur dengan jengkal dan jarimu. Kau menatapku. Aku masih diam berdiri. Kau tertawa, mengajak duduk.
"Bilang, kalau sudah!"
"Haha..."
"Nik mau apa?"
"Nik kecilkan sedikit, ya?"
"Oh! Tapi jangan..."
"Gak dipotong!"
Plak!
Kutepuk dahiku sendiri. Kau terkejut. Aku tertawa, sadari bodohku. Kuacak kepalamu. Kau terdiam menatapku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!