"Nanti aja! Mas lagi jerang air. Belum ngopi!"
"Biar Nik..."
"Gak boleh!"
Kau terdiam. Lagi kuusap pelan kepalamu. Aku ke dapur. Meracik segelas kopi, dan satu gelas teh hangat. Kau tertawa, melihat ekspresi wajahku. Jariku menahan panas bibir gelas. Terburu kau sediakan ruang di atas meja. Kuletakkan dua gelas di hadapmu.
"Mas gak punya nampan, Nik!"
"Haha..."
"Adanya piring kotor. Tapi lagi hobi malas!"
"Haha..."
"Masih panas! Kalau nanti minum, lihat cermin aja, ya?"
"Gulanya habis?"
"Iya!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!