"Gak!"
Kau menatapku. Matamu penuh selidik. Kuajukan tangan kanan, ajak bertukar salam. Kau tersipu. Menahan senyum, menyambut tanganku. Kau sentuhkan ke dahimu. Kuusap kepalamu.
"Sebentar!"
Aku berdiri. Segera ke dapur. Hidupkan kompor dan menjerang sedikit air. Cukup untuk dua orang. Mencuci muka, kemudian ke kamar. Mengambil rokok dan segera temui dirimu di ruang tamu. Aku tertawa. Kau sibuk menata meja. Satu set kotak plastik berwarna biru muda. Sudah tersaji di meja. Aku tahu. Itu olahan tanganmu.
"Mas belum makan, kan?"
"Haha..."
"Nik masak kangkung!"
"Kenapa tadi Mas gak lihat?"
"Nik sembunyikan dalam tas!"
"Haha..."
"Langsung makan, ya? Harus habis!"