"Biar!"
"Biasanya..."
"Gak boleh?"
Jawabanmu sengit. Aku terkejut. Kau kembali sandarkan tubuhmu. Aku tak tahu bagi lelaki lain. Tapi bagiku, situasi malam itu susah dimengerti. Kuubah posisi dudukku ke hadapmu.
"Nik ingin Mas datang malam ini, kan?"
"Iya!"
"Mas ada salah?"
"Gak!"
"Kenapa ada tangis?"
Hening sesaat. Dan, mengalir ceritamu. Aku diam. Mendengar kisahmu. Dua hari tanpa kabar dariku.
"Itu, mimpi, kan?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!