Plong!
Kurasakan di sudut benakku. Tak bisa kumaknai lebih. Sejak tadi. Dalam diam, kunikmati kepulan asap rokok. Kulepas pandang ke titik terjauh dari sudut biru. Kau pun diam, tak mengusik. Aku tahu, kau biarkan momen itu untukku.
"Makasih, Nik..."
Kucoba tata kata. Tak kutemukan hadir kata lain dari mulutku. Hanya kalimat itu. Nyaris berbisik kuujarkan. Mataku tak berpaling. Tak juga menatapmu. Pun tak ada reaksimu. Kau dan aku, menikmati dimensi sunyi sudut biru.
Hingga kudengar teriakan. Beberapa pengunjung kantin memanggilku. Berdiri sambil senyum, kuhampiri dan salami semua. Teman satu angkatan. Ada yang satu fakultas juga beda fakultas. Dan segera membubarkan diri. Senyummu balasan untuk pamit mereka.
Aku berjalan ke arahmu. Berusaha membuka dasiku. Kau tertawa, hingga aku duduk di hadapmu.
"Tolong Mas, Nik!"
"Haha..."
"Malah ketawa!"
"Gak usah dilepas!"
"Panas!"