Terlalu sore bahkan nyaris maghrib. Aku pulang ke rumah kost. Riuh terdengar dari dalam rumah. Kuucap salam. Kamar penuh. Ternyata semua anak kost lagi berkumpul. Main kartu cina. Saat itu, populer disebut kartu koa atau kartu ceki. Ada juga yang bergitar.
Dari puluhan kawan satu kost. Hanya berlima yang satu angkatan di Unand. Selain Pipinx yang satu kamar denganku, ada Ajo anak Pariaman dan Codoik asal Bukittinggi, dalam satu kamar. Keduanya satu jurusan dengan Pipinx di Fakultas Sastra. Serta Arya dari Kota Nopan, Mandailing Natal. Anak Fakultas Peternakan, tapi beda kamar.
Sore itu semua hadir. Sisanya, dari angkatan bawah atau kuliah di perguruan tinggi lain. Pipinx menatapku.
"Tadi ngampus, Mpuank?"
"Yup!"
"Hampir mahgrib! Tak ada bus kampus?"
"Telat! Gegara nunggu jadual!"
"Jalan kaki?"
"Minta antar Satpam. Sampai Pasar Baru!"
"Haha..."