"Mas kurusan, sekarang!"
"Haha..."
"Nik lihat. Mas..."
"Doakan sehat!"
"Pasti. Tapi..."
"Mas akan gemuk kalau..."
"Apa?"
"Nunik juga gemuk..."
"Hah!"
"Biar dianggap kompak! Kalau jalan bareng, tak dibilang angka sepuluh!"
Kau tertawa. Lengan kiriku perih, duet jarimu kembali beraksi. Aku mengerti. Kau tak ingin aku segera pergi. Tapi, tak lagi ada cerita kau miliki. Kualihkan dudukku ke hadapmu. Kau terdiam menunggu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!