"Serius?"
"Iya! Nik, ikut Mas!"
Kau kutinggal. Berjalan cepat. Berhenti di tangga Damar Plaza dan segera duduk. Kau tertawa akibat ulahku. Kau berjalan ke arahku. Kau tarik tanganku sampai berdiri. Aku tertawa.
"Dasar!"
"Kenapa gak duduk? Bilangnya ikut Mas?"
"Gak!"
"Haha..."
"Ke pantai, Mas! Mau?"
Kuanggukkan kepala. Kau tersenyum, berjalan mendahului. Kau tak berubah. Aku tahu kau mandiri. Tapi tidak, jika bersamaku. Kau selalu sulit ambil keputusan. Aku masih mencari tahu. Itu naluri perempuanmu atau karena rasamu padaku. Kujejeri langkahmu. Kau pegang lenganku saat seberangi jalan.
"Nik!"
"Apa?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!