"Ada apa?"
"Mas lupa!"
"Apa?"
"Belum nanya! Emangnya, mau kemana?"
Pluk! Plak! Pluk!
Berkali. Tepukan tanganmu mendarat di bahu kiriku. Aku tertawa, Maknen gelengkan kepala. Kemudian tawa penuhi ruangan. Kau tak lagi peduli. Pinggangku jadi sasaran jarimu. Kuacak kepalamu. Berdiri, ucapkan salam. Menarik tanganmu, segera pergi.
Sore sabtu itu udaramya cerah. Kau juga aku berjalan pelan bersisian. Kuhidupkan rokokku. Kulihat, masih ada senyum di bibirmu. Aku berhenti di depan Damar Plaza. Kau terhenti di sampingku.
"Mas antar pulang?"
"Masih sore."
"Kemana?"
"Terserah Mas!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!