"Nanti ngobrolnya! Sarapan dulu, ya?"
"Nik Cuma nanya. Kenapa gak..."
"Mas akan jelaskan! Jangan disini, mau?"
"Hah?"
"Hari ini, Nik ada jahitan?"
"Gak ada. Kenapa?"
"Nanti Nunik, Mas antar pulangnya sore, ya? Atau malam?"
"Hah! Pergi kemana?"
"Usir rindu?"
"Iiih..."
Tak bisa kucegah. Jemarimu sudah di pinggangku. Kau hempas resahmu dengan jemari itu. Kuraih gelas berkopi di tanganmu. Kureguk isinya. Kuserahkan gelas itu padamu. Kau lakukan hal yang sama. Kau tertawa. Aku juga.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!