Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

NIK | "There is a Way" [15]

24 Mei 2019   07:15 Diperbarui: 24 Mei 2019   07:45 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by. pixabay.com

Bus bergerak lambat di simpang tiga Pasar Gaung. Sebelah kiri gerbang masuk ke pelabuhan Teluk Bayur, bus berbelok ke kanan. Menuju Lubuk Begalung.

Sudah lewati jam lima sore. Kau duduk diam, menyelami rasamu. Akupun menikmati momen itu. Dalam senyap, bersamamu membingkai asa. Tetiba kau menoleh padaku.

"Mas..."

"Apa?"

"Mas janji. Selesaikan kuliah, kan?"

"Do'akan!"

"Iya."

"Tapi gak janji. Bisa cepat!"

"Hah?"

"Semester kemarin, nilai Mas amburadul, kan?"

"Artinya. Akan lama..."

"Bentar lagi KKN!"

"Bukan itu!"

"Lah?"


Kau terdiam. Aku menatapmu. Mencoba fahami maksud ucapanmu. Aku mengerti kata lama dari ujaranmu. Aku tersenyum. Kau tidak.

"Kenapa?"

"Nunik juga memikirkan kuliah! Sedangkan..."

"Jangan dipikir! Sama-sama berjuang!"

"Padahal..."

"Apa?"

"Sudah tiga tahun kita..."


Ucapanmu terhenti. Aku menatapmu. Sejak perjalanan pulang, rasamu campur aduk. Aku tahu, kau senang kuajak ke Siguntur kampung Amak. Walau hadir beningmu, dan kau minta janjiku.

Sekarang kau bicara kuliahmu. Juga masa tiga tahun, kebersamaan kau dan aku. Aku tak tahu zigzag pikiranmu.

"Ada apa? Nik, Khawatir?"

"Iya! Eh, entahlah..."

"Tentang?"

"Kita."

"Kenapa?"

"Mungkinkah nanti..."

"Gak usah dibahas! Jika tentang mungkin!"

Aku jadi mengerti arah pembicaraan itu. Juga hal yang sedang kau pikirkan. Kau masih menatapku.

"Tapi, Nik..."

"Mas harus selesai. Nunik juga! Apapun caranya!"

"Nik cuma..."

"Dengar. Biarkan Mas selesaikan kuliah dulu. Itu syarat Nunik, kan?"

"Bukan Nunik. Tapi ..."

"Mas faham! Nanti juga akan ada syarat lain!"

"Kan, Mas sudah tahu. Kalau Nunik..."

"Iya. Berdua, kita bereskan syarat itu. Tapi, satu-satu!"


Sudah kuduga. Jika bicara tentang masa depan, mataair matamu tak bisa kucegah. Lewati tiga tahun bersama. Kau tahu caraku bertahan, agar selesai kuliah. Kau  juga sudah tahu asaku padamu. Akupun mengerti perjuanganmu untuk itu.

Bus sudah sampai di Terminal Andalas. Semua penumpang bersiap turun. Kau belum bereaksi. Kau tundukkan kepalamu. Pelan kuusap kepalamu. Kau memandangku, aku menatapmu.

"Mas mengerti. Dan Nunik tak butuh janji, kan?"

#GetMarried #PowerofLove #BecauseofYou #SayLovewithLetter #LoveJustaintEnough #Borntofight

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun