Demikian juga dengan kalimat "yang manis" itu. Karena ruthab dan tamr (jenis kurma), sulit ditemukan di banyak belahan dunia. Maka Taqiyuddin Al Husni dalam kitab Kifayatul Akhyar, menukilkan pendapat ulama bernama Ar Rauyani.
"dianjurkan berbuka dengan kurma atau jika tidak ada maka dengan air, berdasarkan hadits ini. karena yang manis-manis itu menguatkan tubuh dan air itu membersihkan tubuh. Ar Rauyani berkata: 'kalau tidak ada kurma maka dengan yang manis-manis. karena puasa itu melemahkan pandangan dan kurma itu menguatkannya, dan yang manis-manis itu semakna dengan kurma'" (Kifayatul Akhyar, 200).
Dari pendapat Ar Rauyani ini berarti jika tidak ada kurma maka yang lebih dulu dimakan adalah makanan manis, jika tidak ada makanan manis baru air. Sedangkan nash mengatakan jika tidak ada kurma maka berbuka dengan air. Pendapat ini bertentangan dengan nash. Bahwa aturan qiyas itu tidak boleh bertentangan dengan nash (alqur'an dan Hadits). Jadi, keliru jika mengqiyaskan atau mengganti kurma dengan makanan yang manis. Karena dalam hadits diatas, jelas menyatakan, jika tak ada kurma. Minumlah air putih. Perdebatan selesai, kan?
Jadi, Bagaimana?
Jika ingin mengikuti sunnah, sediakan kurma di rumah saat berbuka puasa atau air putih. Cukup itu saja! Terus, untuk mengembalikan kondisi tubuh karena kadar gula dalam darah menurun. Sedangkan kalori tubuh terserap dengan berbagai aktivitas sehari-hari selama ramadan. Maka saat berbuka, dianjurkan untuk menyantap makanan yang mengandung unsur gula. Lebih diutamakan dari sumber gula alami.
Hal ini dikuatkan dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan A Tirmidzi, Istri nabi Aisyah pernah berkata : Â "Rasulullah juga menyukai minuman yang dingin dan manis yaitu rendaman air campuran madu dan kurma."
Dan, di negara Indonesia tercinta ini, banyak sekali makanan dan minuman yang menjadi sumber gula alami selain kurma. Aneka buah-buahan, jus buah tanpa gula juga madu. Yang musti diingat, berbuka dengan yang manis itu bertujuan mengembalikan kadar gula dalam darah. Agar kondisi tubuh kembali stabil. Namun tak juga musti berlebihan. Tak hanya menyebabkan lonjakan kalori dalam tubuh yang berujung kenaikan berat badan. Namun juga akan memantik penyakit lain, ya? Nikmatilah berbuka secukupnya.
Jika mengikuti sunah, maka konsumsilah kurma atau air putih. Terus bagaimana nasib yang manis-manis? Cukup duduk di sisimu saja. Ahaay...
Curup, 21.05.2019
[ditulis untuk Kompasiana]