"Satu jam? Kenapa bilang Mas kemaren, pulang sore?"
"Pas pulangnya, bakal susah cari kendaraan. Mesti nunggu!"
"Hah?"
"Kalau beruntung, bisa duduk! Kalau tidak..."
"Berdiri?"
"Iya! Anggap aja naik bus kampus!"
"Haha..."
"Kuat, kan?"
"Kenapa Mas jarang pulang ke kampung Amak?"
Aku tak menjawab. Kau menatapku. Menunggu. Kuhisap rokok, Kuhembuskan asapnya Pelan. Matamu Masih tertuju padaku. Aku tersenyum.
"Belum bisa. Mas jawab!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!