Kubiarkan kau selami rasamu. Kau diam, tak menatapku. Aku tetap menunggu. Menikmati asap rokokku. Aku tahu asamu. Surat-suratmu ujarkan itu. Empat tahun terpisah, sejak rasa itu ada. Kau bertahan untukku. Tiga tahun bersama, kau dan aku percaya. Asa harus dijaga.
Kau bergerak pelan, menoleh padaku. Tanganmu meraih gelas. Meminumnya sedikit, kau ajukan padaku. Kau tersenyum. Aku melihat matamu, tak ada beningmu.
"Tak panas lagi, Mas!"
Kuraih gelas di tanganmu. Tak bersuara, kusisakan setengah. Kau ambil gelas dari tanganku. Tapi tak kau letakkan di meja. Kau taruh di pangkuanmu. Kau masih menatapku.
"Mas jemput, kan?"
"Hah?"
"Berangkat jam berapa?"
"Kemana?"
"Ke Kampung Amak!"
"Kan, belum dijawab?"
"Eh?"
"Nunik mau atau tidak?"
Kau ingin lakukan aksimu. Tapi batal! Aku tertawa. Gerakan tiba-tibamu. Akibatkan isi gelas di tanganmu. Tertumpah. Sedikit basahi bajumu. Panikmu, membuat tumpahan air semakin parah. Kuambil gelas di tanganmu. Kau segera berdiri menepis basah bajumu, sembari menahan tawa. Kau kembali duduk di sisiku. Kuajukan lengan kiriku di hadapmu.
"Ini!"
"Hah?"
"Cubit aja! Makanya, jangan diam-diam!"
Plak! Bukan hanya cubitan di lenganku. Diawali tepukan tangan kananmu, berakhir duet maut dari kedua tanganmu. Kau hempaskan resahmu. Rasamu juga gemasmu. Mungkin sejak tadi. Perih. Kubiarkan. Kau menatapku.
"Gak sakit?"
"Hah?"
"Itu! Memerah?"
"Cubit aja lagi, kalau mau?"
"Belum sakit?"
"Pengen teriak. Tapi malu..."
"Haha..."
Tapi kau terkejut, saat kembali kuajukan lengan kananku ke hadapmu. Kuanggukkan kepala, kau gelengkan kepalamu. Seraya menahan tawamu.
"Mas harus siap-siap, Nik!"
"Pulang? Masih lima belas menit lagi!"
"Di protes!"
"Hah! Siapa? Protes apa?"
"Lengan kanan!"
"Haha..."
"Nasibnya tak sebaik lengan kiri!"
"Haha!"
"Sama cubitan aja, Nunik tak adil!"
"Sini, Nik cubit! Biar adil!"
"Gak jadi! Perih!"
"Haha..."
Tak berubah! Kau takkan ujarkan maumu. Tapi kau ingin, aku mengerti maumu. Bersamamu, aku belajar banyak. Tentang makna memiliki.
#Nik
#GetMarried #PowerofLove #BecauseofYou #SayLovewithLetter #LoveJustaintEnough
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H