Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

NIK | Say Love with Letter [12]

19 Maret 2019   06:20 Diperbarui: 19 Maret 2019   06:30 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by; pixabay.com

Setengah tujuh pagi, aku sudah di Padang Panjang dan segera ke Santokola. Sudah tampak aktifitas pekerja. Membuat adonan, mencetak juga menjemur kerupuk. Aku berucap dan bertukar salam. Segera naik ke lantai dua. Ayah juga ibu duduk di kursi tamu. Adik-adik Pipinx, berseliweran siap-siap untuk sekolah. Pipinx sedang mandi. Kusalami ayah dan ibu, segera duduk dihadapan keduanya. Ibu tersenyum padaku.

"Baru sampai?"

"Iya. Bu."

"Selamat! Hebat anak-anak ibu lulus semua."

"Hamdallah."

"Jadi, Kuliah dimana?"

"Belum tahu. Ngobrol sama Pipinx dulu."

"Haha...! Ibu tanya Pipinx, jawabannya juga sama!"

"Bagus mana, Menurut Ibu?"

"Terserah. Kan, kalian yang kuliah?"

"Jawaban ibu dan Amak juga sama!"

"Haha..! Pipinx pagi ini ke Padang!"

"Hah? Daftar ulang?"

"Gak tahu. Pipinx cuma bilang, ke Padang!"

"Ooh. Aku ke kamar Pipinx, Bu!"


Aku tak jadi beranjak. Amai, panggilanku untuk nenek Pipinx sudah naik ke atas. Segelas teh hangat di tangan Amai diajukan padaku. Kusambut teh hangat, kuraih tangan kanan Amai. Kuciumi. Tangan kiri Amai mengusap kepalaku.

"Minum dulu!"

"Iya. Mai."

"Keluarga di Curup, sehat?"

"Hamdallah, sehat. Amai tak sakit, kan?"

"Amai sehat. Pipinx ke Padang. Kau Ikut?"

"Belum tahu Mai. Belum ketemu Pipinx!"

"Lagi mandi! Kalau capek, tak usah ikut. Istirahat dulu! Curup, kan jauh!"

"Iya."

Bagiku, Amai adalah pengganti nenekku. Bagi Amai, aku salah satu dari banyak cucu beliau. Sosok yang lembut, perhatian, juga kocak dan akrab. Pekerja di Santokola sering bergurau pada Amai. Menganggapku, sebagai cucu kesayangan Amai. Karena cara Amai padaku. Jika Amai, membuatkan minum. Menyisihkan sambal, jika aku belum makan. Atau sekedar mengingatkan untuk segera makan. Kebiasaan yang acap kali aku terlupa. Para pekerja santokola, akan menggoda Amai. Dan berakhir dengan tertawa. Jika Amai memulai omelan sambil tersenyum.


"Mpuank....!"

Pipinx memanggilku. Masih menggunakan handuk, anggukkan kepala. Langsung ke kamar. Itu isyarat agar aku menyusul. Kuraih gelas berisi teh, kuhirup sedikit. Masih terlalu panas. Kulempar pandang. Pada Amai, juga Ayah dan Ibu. Aku tersenyum mengangguk. Segera ke kamar Pipinx.


"Ikut ke Padang?"

"Hah?"

"Lihat syarat daftar ulang Unand. Di koran tak ada! Yang IAIN sudah kucatat!"

"Kita kuliah dimana?"

"Menurut Mpuank?"

"Daftar ulang, mahal?"

"Tak usah pikirkan!"

"Tapi..."

"Di IAIN. Kawan satu sekolah banyak yang lulus!"

"Berapa orang?"

"Tiga belas!"

"Wah! Pindah lokal?"

"Kalau di Unand. Cuma berdua!"

"Semisal, Ikut saran pak Gusman?"

"Di Unand?"

"Iya. Biar adik kelas tahu. Alumni sekolah kita juga bisa ikut UMPTN?"

"Setuju!"

"Tapi, di Unand kita beda Fakultas. Kalau di IAIN, satu jurusan!"

"Kan, sama-sama kuliah?"

"Haha...."

"Deal?"

"Yup! Aku lapor ke Juragan dulu!"


Aku dan Pipinx berjabat tangan. Satu keputusan besar diambil pagi itu. Pipinx keluar kamar, bicara sama ayah dan ibu. Kulihat di meja. legalisir ijazah. Juga raport Pipinx. Kuambil selembar kertas. Aku harus membuat surat. Saat pipinx kembali ke kamar.


"Juragan setuju!"

"Hamdallah."

"Ikut ke Padang, kan?"

"Bentar! Nulis surat dulu!"

"Ke Amak?"

"Iya. Kasih kabar! Kepastian kuliah, juga ke Nunik!"

"Nunik? Kan ke Padang nanti mampir?"

"Tak usah dulu. Selesai semua urusan. Baru ketemu!"

"Haha.."

"Kalau mau, pasti menunggu!"

"Gayamu, Mpuank! Haha..."

"Eh, kita ke sekolah dulu. Legalisir ijazah dan raportku. Terus Ke kantor pos. Baru ke Padang!"

"Sepakat!"

Nik! Saat itu, kuberharap pengertianmu. Kubiarkan menunggu. Bukan tak mau bertemu. Saat itu. Kukira lebih baik begitu. 

#Nik

#GetMarried #PowerofLove #BecauseofYou #SayLovewithLetter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun